Untitled 1

Saturday, November 26, 2011

Aku tidak mau menunggu angin yg berhembus.


Aku,,, yg akan menciptakan angin itu.




Aku, aku,, aku ingin mengulangi hidupku dari awal,,,Seandainya bisa,,,


Apa? kata bodoh macam apa itu.
Jangan berandai-andai. Mengharapkan, menyesali sesuatu yg tak akan berubah.


Mau apa kau jika semua kembali ke awal?


Kalau maksudmu adalah untuk menghindari kesalahan yg kau lakukan, itu bodoh sekali.
bodoh sekali.
Apa kau pikir, saat kau kembali ke masa lalu, kau akan tahu, bahwa apa yg akan kau lakukan itu adalah sebuah kesalahan?
Ah....

memang benar. 
Lalu, aku harus bagaimana?


Kau bertanya? padaku?
Berapa kali lagi kau akan melakukan kebodohan, hah?


Apa,, maksudmu?


Kalau kau berpikir kembali ke masa lalu adalah cara untuk memperbaiki kesalahanmu, justru kau sedang melakukan kesalahan yg kesekian kali.
Kenapa?
Karena kembali ke masa lalu itu tidak mungkin. Berarti kau menempatkan dirimu sendiri ke posisi tidak mungkin.
Tidak mungkin, memperbaiki kesalahan.


Aku...


Diamlah.
Oke, aku tanya padamu.
Berapa juta kali kau mendengar kata "nasi sudah menjadi bubur"?


Apa?


Ya. Kau pasti telah mendengarnya jutaan kali.
Nasi, yg sudah menjadi bubur itu tidak akan kembali lagi menjadi nasi.
Jika sudah mengetahui fakta itu, lalu apa yg akan kau lakukan?


Aku.. em.. yah.. memakan bubur itu?


Benar.
Bubur itu memang masih bisa dimakan. Lalu? hanya itu?



Oh, ayolah. katakan apa yg ingin kau katakan.


Hoo.. Lihatlah, rasa ingin tahumu memang besar. Tapi sayangnya, untuk mencari tahu sesuatu itu, kau tidak berusaha berpikir terlebih dahulu.


Oke, oke. Aku kalah. Kali ini saja, kumohon.


Yah,, Baiklah.


Kau tahu, saat nasi menjadi bubur, jangan membuang-buang waktu dengan berharap kau bisa kembali ke masa saat nasi itu belum menjadi bubur.
Tapi,
Gunakanlah sisa beras yg kau miliki, untuk membuat nasi, dengan cara yg benar, agar tidak akan menjadi bubur, mengulangi kesalahan yg sama. Kau mengerti?


oh, klise sekali. Semua orang tahu itu. Lalu, bagaimana jika tidak ada beras yg tersisa?

Tidak ada beras yg tersisa?

ada tidaknya beras, tergantung dirimu sendiri.


Jika beras adalah harapan, maka kau akan selalu memiliki beras untuk kau masak, selagi kau masih memiliki harapan.


Jika beras adalah usia, maka kau masih memiliki beras, meski dalam jumlah yg terbatas, untuk kau masak dengan cara yg lebih baik lagi. Dan dengan persediaan terbatas itu, kau tidak akan menghambur-hamburkannya.


Apa aku benar?






Dan anginpun berhembus,,,,

1 comments:

Anonymous said...

The Lucky Club - Lucky Club - Live Casino
Play free slots online at The luckyclub Lucky Club - the home of lucky slots. We offer over 200 online casino games. Choose from over 100 famous slot

Post a Comment